Menu

  • Home
  • PROPIL
    • Visi Dan Misi
    • Tema dan Subtema
    • Target & Barchat Renstra 2021-2022
    • Pendirian
      • Sejarah GKPA
      • Naskah Panjaeon
      • Tata Gereja dan Tata Laksana
      • Penjelasan Logo
    • Statistik GKPA
    • Mitra GKPA
      • Mitra Dalam Negeri
      • Mitra Luar Negeri
    • Yayasan Dan Lembaga
      • Panti Asuhan Debora Silangge
      • SMK Abdi Masyarakat
      • SMP Aek Bingke
      • BPKM Muara Sipongi
    • Parhobas
      • Parhobas Kantor Pusat
      • Parhobas Na Gok
  • Berita
    • Terbaru
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Haul Na Marboho
    • Ayat Dohot Ende
    • Partangiangan Bona Taon
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • BAHAN PA
    • Bahan PA Sekolah Minggu
    • Bahan PA Remaja
    • Bahan PA Pemuda
    • Bahan PA Perempuan
    • Bahan PA Kaum Bapak
    • Bahan PA Lansia
  • Pimpinan Sinode GKPA
    • Ephorus
    • Sekjend
    • Biro I Umum
    • Biro II Keuangan
    • Biro III PWG
    • Biro IV Usaha Jasa
    • Biro V Hukum
  • Web Mail
  • Log in

Renungan hari ini: “POSISI KITA DI HADAPAN TUHAN” (1 Tawarikh 29:15)

Renungan hari ini:

“POSISI KITA DI HADAPAN TUHAN”

 

1 Tawarikh 29:15 (TB2) "Sebab, kami adalah pendatang dan warga asing di hadapan-Mu sama seperti semua nenek moyang kami. Hari-hari kami di atas bumi seperti bayang-bayang dan tanpa harapan"

1 Chronicles 29:15 (NET) "For we are resident foreigners and nomads in your presence, like all our ancestors; our days are like a shadow on the earth, without security" 

Nas hari ini mengajak kita untuk merenungkan posisi kita di hadapan Tuhan dan realitas kehidupan yang sementara. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kita adalah pendatang dan warga asing di dunia ini, sama seperti nenek moyang kita. Ini menunjukkan bahwa kehidupan di bumi ini bersifat sementara dan tidak abadi. Kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan kesibukan sehari-hari, melupakan bahwa hidup ini adalah anugerah yang harus kita syukuri. Seperti bayang-bayang, hari-hari kita cepat berlalu, dan tanpa harapan, kita bisa merasa kehilangan arah. Namun, dalam kesadaran akan sifat sementara ini, kita diingatkan untuk tidak terlalu melekat pada hal-hal duniawi. 

Sebagai pendatang, kita diajak untuk hidup dengan tujuan yang lebih tinggi, yaitu untuk memuliakan Tuhan dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kita perlu mengingat bahwa meskipun hidup ini penuh tantangan dan ketidakpastian, ada harapan yang lebih besar dalam iman kita kepada Tuhan. Dia adalah sumber kekuatan dan pengharapan kita. Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menghabiskan waktu kita di dunia ini. Apakah kita hidup dengan kesadaran akan tujuan ilahi kita? Apakah kita menggunakan waktu yang diberikan untuk melayani dan mencintai sesama? Mari kita berusaha untuk hidup dengan bijak, menyadari bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan meninggalkan jejak yang baik bagi generasi mendatang.

Apakah yang perlu direnungkan dari  nas hari ini? Dari nas ini dapat diambil dari beberapa poin penting yang mengajak kita untuk merenungkan kehidupan kita di hadapan Tuhan: 

Pertama, kesadaran akan keterbatasan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kita adalah pendatang dan warga asing di dunia ini. Ini menunjukkan bahwa hidup kita di bumi ini bersifat sementara. Kita perlu menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki dan alami di dunia ini tidak abadi. Kesadaran ini dapat membantu kita untuk tidak terlalu terikat pada hal-hal duniawi. 

Kedua, sejarah dan warisan. Dengan menyebut nenek moyang kita, kita diingatkan bahwa perjalanan hidup ini bukan hanya tentang diri kita sendiri, tetapi juga tentang warisan iman yang telah ditinggalkan oleh generasi sebelumnya. Kita diajak untuk menghargai dan meneruskan nilai-nilai iman yang telah diwariskan kepada kita.

Ketiga, kerapuhan hidup. "Hari-hari kami di atas bumi seperti bayang-bayang" menggambarkan betapa cepatnya waktu berlalu dan betapa rapuhnya kehidupan kita. Ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menghabiskan waktu kita. Apakah kita memanfaatkan waktu dengan bijak untuk hal-hal yang bermakna dan berharga? 

Keempat, harapan dalam ketidakpastian. Meskipun ayat ini menyebutkan "tanpa harapan," kita sebagai orang percaya memiliki pengharapan yang lebih besar dalam Tuhan. Kita diingatkan bahwa meskipun hidup ini penuh tantangan dan ketidakpastian, iman kita kepada Tuhan memberikan kita harapan dan tujuan yang lebih tinggi.

Kelima, memfokuskan hidup pada Tuhan. Sebagai pendatang, kita diajak untuk memfokuskan hidup kita pada hubungan kita dengan Tuhan. Ini berarti kita perlu mencari kehendak-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita dan berusaha untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya. Karena itu, dengan merenungkan poin-poin ini, kita dapat lebih memahami posisi kita di hadapan Tuhan dan bagaimana seharusnya kita menjalani hidup ini dengan penuh makna dan tujuan. (rsnh) 

Selamat berkarya untuk TUHAN

By : RSNHARAHAP, 2024-08-16

Unit Usaha

    YOUTUBE GKPA

    GKPA - LINKS

    • GKPA MEDAN BARAT
    • GKPA Distrik IV
    • PEKABARAN INJIL GKPA
    • IG SIOBAN BARITA
    • FACEBOOK GKPA
    • TWITTER GKPA
    • YOUTUBE GKPA
    • Donwload Pesan Natal 2021
    • Donwload Ibadah Keluarga 2022

BERITA SEBELUMNYA

  • Renungan hari ini: “HUBUNGAN ANTAR SESAMA” (Imamat 19:17)
  • Renungan hari ini: “HUBUNGAN ISTIMEWA ANTARA TUHAN DAN MUSA” (Keluaran 33:11)
  • Renungan hari ini: “PERUBAHAN RELASI ANTARA YESUS DENGAN PARA MURID-NYA” (Yohanes 15:15)
  • KOTBAH MINGGU XXI SETELAH TRINITATIS Minggu, 20 Oktber 2024 “IBADAH YANG SEJATI” (Roma 12:1-8)
  • Renungan hari ini: “HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN” (1 Samuel 2:30)
  • Renungan hari ini: “KEADILAN TUHAN YANG TAK PERNAH BERPALING DARI ORANG YANG TERTINDAS
  • Renungan hari ini: “MENJADI PRIBADI YANG RAMAH, PENUH KASIH, DAN MEMILIKI HATI YANG SIAP MENGAMPUNI”
  • Renungan hari ini: “KEADILAN DAN KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA” (Amsal 29:7)
  • Renungan hari ini: “TUHAN MENJADI JAMINAN DAN PEMBELA DI TENGAH PENDERITAAN” (Ayub 17:3)
  • Renungan hari ini: “KEADILAN DAN KEBESARAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA” (Daniel 4:32)
  • KOTBAH MINGGU XX SETELAH TRINITATIS Minggu, 13 Okt 2024 “ORANG BENAR AKAN HIDUP OLEH PERCAYANYA
  • Renungan hari ini: “BERSERU KEPADA TUHAN DENGAN HATI YANG PENUH HARAPAN” (Mazmur 109:26)
  • Renungan hari ini: “ALLAH SEBAGAI TEMPAT PERLINDUNGAN YANG SEMPURNA BAGI MEREKA YANG LEMAH, MISKIN,
  • Renungan hari ini: “PENTINGNYA INTEGRITAS DAN KEJUJURAN DALAM MENJALANI KEHIDUPAN” (Amsal 10:2)
  • Renungan hari ini: “KEMURAHAN HATI TUHAN DAN KEAJAIBAN ANUGERAH-NYA” (2 Korintus 9:8)
  • Renungan hari ini: “NABI ELIA YANG BERHADAPAN DENGAN NABI-NABI BAAL DI GUNUNG KARMEL” (1 Raja-raja
  • Renungan hari ini: “PANGGILAN DARI ALLAH YANG PENUH KASIH BAGI UMAT-NYA” (Yeremia 7:23)
  • KOTBAH MINGGU XIX SETELAH TRINITATIS Minggu, 06 Oktober 2024 “SIAP SEDIA MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN
  • Renungan hari ini: “RESPONS YANG BERBEDA DARI DUA KELOMPOK ORANG TERHADAP KARYA YESUS” (Luk. 13:17
  • Renungan hari ini: “KESETIAAN TUHAN TERHADAP UMAT-NYA” (Yosua 21:45)

Kantor Pusat GKPA

Jl. Teuku Umar No. 102.
Padangsidimpuan, 22722
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kp_gkpa@yahoo.com
HP / WA : 0813 9730 3663
Fax : (0634) 22751
Copyright admin@gkpa.or.id - 2016