Menu

  • Home
  • PROPIL
    • Visi Dan Misi
    • Tema dan Subtema
    • Target & Barchat Renstra 2021-2022
    • Pendirian
      • Sejarah GKPA
      • Naskah Panjaeon
      • Tata Gereja dan Tata Laksana
      • Penjelasan Logo
    • Statistik GKPA
    • Mitra GKPA
      • Mitra Dalam Negeri
      • Mitra Luar Negeri
    • Yayasan Dan Lembaga
      • Panti Asuhan Debora Silangge
      • SMK Abdi Masyarakat
      • SMP Aek Bingke
      • BPKM Muara Sipongi
    • Parhobas
      • Parhobas Kantor Pusat
      • Parhobas Na Gok
  • Berita
    • Terbaru
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Haul Na Marboho
    • Ayat Dohot Ende
    • Partangiangan Bona Taon
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • BAHAN PA
    • Bahan PA Sekolah Minggu
    • Bahan PA Remaja
    • Bahan PA Pemuda
    • Bahan PA Perempuan
    • Bahan PA Kaum Bapak
    • Bahan PA Lansia
  • Pimpinan Sinode GKPA
    • Ephorus
    • Sekjend
    • Biro I Umum
    • Biro II Keuangan
    • Biro III PWG
    • Biro IV Usaha Jasa
    • Biro V Hukum
  • Web Mail
  • Log in

Renungan hari ini: “MERENUNGKAN DAN MENGHARGAI KASIH ALLAH YANG BEGITU BESAR KEPADA KITA”

Renungan hari ini:

“MERENUNGKAN DAN MENGHARGAI KASIH ALLAH YANG BEGITU BESAR KEPADA KITA”

 

1 Yohanes 4:10 (TB2) "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita"

1 John 4:10 (NET) "In this is love: not that we have loved God, but that he loved us and sent his Son to be the atoning sacrifice for our sins" 

Nas hari ini mengajak kita untuk merenungkan dan menghargai kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Ayat ini memberikan perspektif yang mendalam tentang sifat kasih yang sejati—yakni kasih yang tidak bersyarat dan penuh pengorbanan.

Kasih yang digambarkan di sini adalah kasih yang proaktif, di mana Allah sendiri yang mengambil inisiatif untuk mencintai kita terlebih dahulu. Sebelum kita menyadari kebutuhan akan kasih-Nya, sebelum kita mengenal siapa Dia, bahkan sebelum kita mencintai-Nya, Allah telah mencintai kita dengan tulus dan mendalam. Kasih ini bukan hanya sekadar emosi atau perasaan, tetapi kasih yang beraksi, yang termanifestasi dalam pengutusan Yesus Kristus.

Kesediaan mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita adalah bukti konkrit dan puncak dari kasih Allah. Melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, jalan bagi manusia untuk dipulihkan dari pengaruh dosa dan untuk kembali kepada relasi yang benar dengan Allah telah dibuka. Ini adalah gambaran kasih yang mengutamakan kebaikan orang lain daripada kebaikan diri sendiri. 

Dari ayat ini, kita diajak untuk tidak hanya mengagumi kasih Allah, tetapi juga untuk menanggapi kasih tersebut. Respons kita terhadap kasih Allah ini bisa diwujudkan dalam bentuk rasa syukur, kepatuhan kepada kehendak-Nya, dan juga dengan mengasihi sesama seperti Dia telah mengasihi kita. Dengan demikian, kehidupan kita tidak hanya dipenuhi dengan pengetahuan tentang kasih-Nya, tetapi juga dengan manifestasi kasih itu dalam perbuatan sehari-hari.

Melalui renungan ini, semoga kita dapat terinspirasi untuk lebih mendalam mengenal dan mengalami kasih Allah dalam kehidupan kita, dan menjadi saluran kasih itu bagi orang lain. Kasih Allah tidak pernah berakhir dan selalu cukup, mari kita terus membagikannya dengan mereka yang kita temui setiap hari.

Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Dari nas ini, ada beberapa aspek penting yang bisa kita renungkan:

Pertama, inisiatif Kasih Allah. Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa inisiatif untuk mengasihi berasal dari Allah, bukan dari manusia. Ini mengingatkan kita bahwa kasih Allah tidak bergantung pada apa yang kita lakukan atau siapa kita, tetapi murni karena karakter-Nya yang penuh kasih dan pengampunan. Refleksi ini mengajak kita untuk memahami dan menghargai kedalaman kasih Allah yang tidak terbatas dan tanpa syarat.

Kedua, pengutusan Yesus sebagai Pendamaian. Allah tidak hanya mengatakan bahwa Dia mengasihi kita, tetapi Ia menunjukkannya melalui tindakan nyata yang sangat signifikan—mengutus Yesus, Anak-Nya, untuk menjadi pendamaian bagi dosa-dosa kita. Pengurbanan Yesus di kayu salib adalah pusat dari Injil dan dasar dari iman Kristen. Renungan atas pengurbanan Yesus mengajak kita untuk memikirkan kembali makna pengampunan dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan kita. 

Ketiga, respon kita terhadap Kasih Allah. Memahami bahwa kasih Allah datang terlebih dahulu mengundang kita untuk merespons kasih tersebut. Bagaimana kita menjawab kasih yang begitu besar? Apakah kita hidup dalam cara yang mencerminkan terima kasih dan penghormatan kepada-Nya? Apakah kita membagikan kasih yang sama kepada orang lain? Refleksi ini dapat mengarahkan kita untuk lebih mendalam lagi dalam kehidupan rohani dan hubungan kita dengan sesama. 

Keempat, model Kasih yang Altruistik. Kasih Allah yang ditunjukkan melalui Yesus adalah contoh kasih yang altruistik—kasih yang mengutamakan kebutuhan orang lain daripada diri sendiri. Ini memberi kita model bagaimana kita seharusnya mengasihi sesama kita. Renungan ini bisa mendorong kita untuk bertanya pada diri sendiri apakah kita juga menunjukkan jenis kasih yang sama kepada keluarga, teman, bahkan orang asing. Karena itu, melalui renungan ini, kita diingatkan untuk tidak hanya menerima kasih Allah secara pasif, tetapi juga aktif dalam menjalankan kasih tersebut dalam segala aspek kehidupan kita. (rsnh) 

Selamat berkarya untuk TUHAN

By : RSNHARAHAP, 2024-12-20

Unit Usaha

    YOUTUBE GKPA

    GKPA - LINKS

    • GKPA MEDAN BARAT
    • GKPA Distrik IV
    • PEKABARAN INJIL GKPA
    • IG SIOBAN BARITA
    • FACEBOOK GKPA
    • TWITTER GKPA
    • YOUTUBE GKPA
    • Donwload Pesan Natal 2021
    • Donwload Ibadah Keluarga 2022

BERITA SEBELUMNYA

  • Renungan hari ini: “KASIH TUHAN YANG BEGITU BESAR KEPADA UMAT-NYA” (Mazmur 103:13)
  • Renungan hari ini: “SIMEON MENYATAKAN KEPERCAYAANNYA DENGAN PENUH KETENANGAN” (Lukas 2:29-30)
  • KOTBAH MINGGU I SETELAH TAHUN BARU Minggu, 05 Januari 2025 “TUHAN YANG MEMBEBASKAN UMATNYA”
  • Renungan hari ini: “UNDANGAN YANG PENUH KASIH DARI TUHAN KEPADA UMAT-NYA” (Yesaya 55:6)
  • Renungan hari ini: “JANJI TUHAN YANG PENUH PENGHIBURAN DAN KEKUATAN” (Hagai 2:5)
  • Renungan hari ini: "PENGHARAPAN YANG TEGUH DALAM KASIH ALLAH" (Roma 5:5)
  • KOTBAH TAHUN BARU Rabu, 01 Januari 2025 “MENJADI HAMBA YANG DAPAT DIPERCAYA” (Matius 25:14-30)
  • KOTBAH AKHIR TAHUN Selasa, 31 Desember 2024 “SERAHKANLAH HIDUPMU KEPADA TUHAN” (Mazmur 37:1-11)
  • Renungan hari ini: “PENGHIBURAN YANG MENDALAM BAGI KITA SEMUA” (Yesaya 54:7)
  • KOTBAH MINGGU SETELAH NATAL Minggu, 29 Desember 2024 “MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA ALLAH”
  • Renungan hari ini: “AWAL DARI DOA BAPA KAMI” (Matius 6:9)
  • Renungan hari ini: “PERNYATAAN AGUNG TENTANG SIAPA TUHAN” (Yesaya 44:6)
  • KOTBAH NATAL 2 Selasa, 26 Desember 2024 “TUHAN TELAH MENYATAKAN KESELAMATAN BAGI KITA”
  • KOTBAH NATAL 1 Rabu, 25 Desember 2024 “MENYEMBAH YESUS ANAK ALLAH” (Ibrani 1:5-12)
  • KOTBAH MALAM NATAL Selasa, 24 Desember 2024 “KESUKAAN BESAR UNTUK SELURUH BANGSA” (Lukas 2:8-14)
  • Renungan hari ini: “DUNIA INI TIDAK LUPUT DARI KEGELAPAN” (Yesaya 60:2)
  • KOTBAH MINGGU ADVENT IV Minggu, 22 Desember 2024 “BANGKIT MENJADI TERANG” (Yesaya 60:1-7)
  • Renungan hari ini: “TUHAN BERJANJI AKAN MENGHIDUPKAN KEMBALI BANGSA ISRAEL YANG MATI
  • Renungan hari ini: “MERENUNGKAN DAN MENGHARGAI KASIH ALLAH YANG BEGITU BESAR KEPADA KITA”
  • Renungan hari ini: “TIGA NASIHAT YANG DAPAT MEMPERKUAT IMAN KITA” (Roma 12:12)

Kantor Pusat GKPA

Jl. Teuku Umar No. 102.
Padangsidimpuan, 22722
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kp_gkpa@yahoo.com
HP / WA : 0813 9730 3663
Fax : (0634) 22751
Copyright admin@gkpa.or.id - 2016