Menu

  • Home
  • PROPIL
    • Visi Dan Misi
    • Tema dan Subtema
    • Target & Barchat Renstra 2021-2022
    • Pendirian
      • Sejarah GKPA
      • Naskah Panjaeon
      • Tata Gereja dan Tata Laksana
      • Penjelasan Logo
    • Statistik GKPA
    • Mitra GKPA
      • Mitra Dalam Negeri
      • Mitra Luar Negeri
    • Yayasan Dan Lembaga
      • Panti Asuhan Debora Silangge
      • SMK Abdi Masyarakat
      • SMP Aek Bingke
      • BPKM Muara Sipongi
    • Parhobas
      • Parhobas Kantor Pusat
      • Parhobas Na Gok
  • Berita
    • Terbaru
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Haul Na Marboho
    • Ayat Dohot Ende
    • Partangiangan Bona Taon
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • BAHAN PA
    • Bahan PA Sekolah Minggu
    • Bahan PA Remaja
    • Bahan PA Pemuda
    • Bahan PA Perempuan
    • Bahan PA Kaum Bapak
    • Bahan PA Lansia
  • Pimpinan Sinode GKPA
    • Ephorus
    • Sekjend
    • Biro I Umum
    • Biro II Keuangan
    • Biro III PWG
    • Biro IV Usaha Jasa
    • Biro V Hukum
  • Web Mail
  • Log in

KOTBAH MINGGU ADVENT IV Minggu, 22 Desember 2024 “BANGKIT MENJADI TERANG” (Yesaya 60:1-7)

KOTBAH MINGGU ADVENT IV

Minggu, 22 Desember 2024 

“BANGKIT MENJADI TERANG”

Kotbah: Yesaya 60:1-7       Bacaan: Roma 13:12-14

 

Saat ini kita memasuki Minggu Adent IV. Minggu Advent IV adalah bagian terakhir dari periode empat minggu yang mempersiapkan umat Kristen untuk merayakan kedatangan Yesus Kristus pada Natal. Minggu Advent IV berfokus pada harapan dan penantian yang semakin mendalam, serta mengingatkan kita akan makna kedatangan Kristus yang penuh kasih dan damai. 

Minggu Advent IV adalah waktu yang sangat dekat dengan perayaan Natal. Dalam konteks ini, minggu ini mengajak kita untuk mempersiapkan hati dan pikiran untuk menyambut kelahiran Yesus dengan lebih penuh pengertian. Ini adalah saat untuk merenungkan kehadiran-Nya yang begitu berarti dalam hidup kita—bukan hanya sebagai bayi yang lahir di Bethlehem, tetapi juga sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang membawa keselamatan.

Dalam Minggu Advent IV ini kita akan merenungkan tema “Bangkit menjadi Terang”.  "Bangkit" dalam konteks ini mengandung arti menyerukan umat Allah untuk keluar dari kegelapan—baik itu kegelapan dosa, keputusasaan, atau kondisi hidup yang terpuruk. Dalam Yesaya 60:1, Allah memanggil umat-Nya untuk bangkit karena "terangmu telah datang," yang berarti bahwa saatnya bagi umat-Nya untuk keluar dari kondisi yang suram dan menemukan cahaya Allah yang membawa pemulihan. Bangkit menjadi terang mengandung pengertian bahwa kita, sebagai individu atau gereja, dipanggil untuk mengalami perubahan rohani, beralih dari kehidupan yang gelap menuju kehidupan yang penuh harapan dan kemuliaan yang datang dari Tuhan.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjadi terang bagi dunia. Terang tersebut bukanlah berasal dari diri kita sendiri, tetapi dari Allah yang hadir dalam hidup kita. Dalam Yesaya 60:2-3, dikatakan bahwa "kemuliaan TUHAN terbit atasmu," yang berarti bahwa kita dipanggil untuk memancarkan terang-Nya, yaitu kebenaran, kasih, dan kehidupan yang penuh dengan integritas. Ketika kita hidup dalam terang Allah, kita menjadi saksi bagi dunia. Kehidupan kita yang penuh kasih, pengampunan, dan kebenaran menjadi daya tarik yang mengundang orang lain kepada Tuhan. Dalam konteks ini, "menjadi terang" adalah menunjukkan kepada dunia siapa Tuhan kita melalui perbuatan dan kata-kata kita.

Yesaya 60:3 berbicara tentang bangsa-bangsa yang datang kepada terang umat Tuhan. Ini menggambarkan bagaimana kehidupan yang bercahaya dapat menarik orang lain kepada Allah. Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk menjadi pembawa terang bagi mereka yang hidup dalam kegelapan. Terang yang kita pancarkan akan membawa orang lain untuk mengenal Tuhan dan mengalami keselamatan-Nya. Melalui hidup yang bersinar, kita mengundang orang lain untuk datang kepada Tuhan, baik melalui kesaksian pribadi maupun melalui pelayanan. Ini mencakup berbagi kasih, kebenaran, dan harapan yang kita terima dari Tuhan. 

Terang yang kita pancarkan adalah cerminan dari kemuliaan Tuhan yang hadir dalam hidup kita. Dalam Yesaya 60:1, kemuliaan Tuhan disebut sebagai sumber terang kita. Ketika kita hidup dengan benar di hadapan Tuhan, hidup kita menjadi medium bagi orang lain untuk melihat bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan kita. Bangkit menjadi terang berarti kita hidup untuk memuliakan Tuhan melalui perbuatan kita, baik dalam pekerjaan, pelayanan, maupun interaksi kita dengan orang lain. Setiap aspek hidup kita, jika dijalani dalam terang Tuhan, akan memancarkan kemuliaan-Nya. 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimanakah cara kita bangkit menjadi terang bagi dunia? Berdasarkan Yesaya 60:1-7, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk bangkit menjadi terang: 

Pertama, kita harus menyadari panggilan dari Tuhan (ay. 1). "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu." Kita adalah umat yang dipilih untuk memancarkan terang-Nya (1 Ptr. 2:9). Terang yang kita pancarkan berasal dari kemuliaan Tuhan. Dengan hidup dekat kepada Tuhan, kita menerima terang-Nya untuk dibagikan kepada dunia. Bangkit berarti keluar dari keadaan yang pasif atau terpuruk. Kita harus memiliki iman yang aktif dan semangat untuk melayani Tuhan.

Kedua, kita harus hidup dudus di tengah dunia yang gelap (ay. 2). "Kegelapan menutupi bumi dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu." Dunia yang penuh dosa memerlukan orang-orang percaya yang hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Kekudusan adalah cara kita memantulkan terang Tuhan. Walaupun kegelapan meliputi bumi, kita tidak boleh takut, sebab terang Tuhan selalu lebih besar daripada gelapnya dunia. Terang kita terlihat ketika kita menunjukkan karakter Kristus—kasih, pengampunan, keadilan, dan kerendahan hati.

Ketiga, kita harus memiliki fokus yang berorientasi pada Kerajaan Allah (ay. 3). "Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu." Terang yang kita miliki tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk membawa orang lain kepada Allah. Hidup kita adalah kesaksian yang dapat menarik bangsa-bangsa kepada terang Tuhan. Kita harus bersedia dipakai untuk memberkati dan membawa orang lain kepada keselamatan. Jangan hanya fokus pada masalah atau situasi pribadi, tetapi pikirkan dampak terang kita untuk keluarga, gereja, masyarakat, dan bangsa-bangsa.

Keempat, kita berdoa dan memiliki hati yang bersyukur (ay. 4-5). "Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling: mereka semua datang berhimpun kepadamu." Jangan terus-menerus memandang ke bawah atau merasa tertekan. Kita dipanggil untuk melihat Tuhan dan apa yang Dia kerjakan dalam hidup kita. Kita membutuhkan hubungan yang intim dengan Tuhan melalui doa, sehingga terang-Nya terus bersinar dalam hidup kita. Ketika kita melihat karya Tuhan dalam hidup kita, bersyukurlah dan terus percayakan masa depan kita kepada-Nya. 

Kelima, kita melayani sesama dan menjadi saluran berkat (ay. 6-7). "Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot tersedia untuk ibadahmu." Ayat ini menunjukkan bagaimana bangsa-bangsa membawa persembahan kepada Tuhan. Kita juga bisa menjadi terang dengan memberi dan melayani sesama. Jadikan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Tuhan (Rm. 12:1). Tuhan memakai hidup kita untuk memberkati orang lain, baik secara rohani maupun jasmani. 

RENUNGAN

Apa yang hendak kita renungkan pada Minggu Advent IV ini? Berikut adalah beberapa poin refleksi dari tema "Bangkit menjadi Terang" adalah:

Pertama, sadarilah identitas kita sebagai umat Tuhan. Apakah saya sudah menyadari bahwa saya dipanggil untuk menjadi terang bagi dunia? Yesaya 60:1 menyebut bahwa kemuliaan Tuhan terbit atas umat-Nya, menunjukkan bahwa identitas kita adalah sebagai pembawa terang. Kita bukanlah orang biasa, tetapi umat yang dipilih untuk memancarkan kemuliaan Tuhan.

Kedua, beranilah bangkit dari keterpurukan. Apakah saya telah bangkit dari keadaan yang menghalangi saya untuk menjadi terang? Perintah "Bangkitlah" menandakan bahwa kita harus mengambil langkah aktif untuk keluar dari kegelapan, dosa, atau keputusasaan. Kadang-kadang, rasa takut, malu, atau luka masa lalu membuat kita sulit untuk bangkit.

Ketiga, kita dipanggilan untuk menjadi Terang di tengah dunia yang gelap. Apakah saya sudah membawa terang Tuhan ke lingkungan saya? Dunia saat ini penuh dengan kegelapan—dosa, ketidakadilan, dan penderitaan. Namun, Yesaya 60:2 menyebutkan bahwa terang Tuhan terbit atas kita. Tuhan ingin menggunakan kita untuk membawa harapan dan kasih-Nya kepada mereka yang hidup dalam kegelapan. 

Keempat, mari membawa bangsa-bangsa kepada Tuhan. Apakah saya memiliki ketrbebanan untuk membawa keluarga, bangsa-bangsa, dan orang lain kepada Tuhan? Yesaya 60:3 menyebutkan bahwa bangsa-bangsa dan raja-raja akan datang kepada terang umat Tuhan. Ini adalah visi besar tentang bagaimana hidup kita dapat menjadi saksi yang menarik orang lain kepada Allah.

"Bangkit Menjadi Terang" mengajak kita untuk mengalami transformasi rohani yang mendalam: beralih dari kehidupan yang penuh kegelapan menjadi kehidupan yang penuh dengan terang dan kemuliaan Tuhan. Terang yang kita pancarkan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk menarik orang lain kepada Tuhan, memberikan berkat, dan membawa harapan bagi dunia. Karena itu, sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam terang Tuhan, memancarkannya melalui setiap aspek kehidupan kita, dan menjadi saksi-Nya di tengah dunia yang membutuhkan cahaya-Nya. (rsnh) 

Selamat Merayakan Advent IV dan merasakan lawatan TUHAN!

By : RSNHARAHAP, 2024-12-22

Unit Usaha

    YOUTUBE GKPA

    GKPA - LINKS

    • GKPA MEDAN BARAT
    • GKPA Distrik IV
    • PEKABARAN INJIL GKPA
    • IG SIOBAN BARITA
    • FACEBOOK GKPA
    • TWITTER GKPA
    • YOUTUBE GKPA
    • Donwload Pesan Natal 2021
    • Donwload Ibadah Keluarga 2022

BERITA SEBELUMNYA

  • Renungan hari ini: “SIMEON MENYATAKAN KEPERCAYAANNYA DENGAN PENUH KETENANGAN” (Lukas 2:29-30)
  • KOTBAH MINGGU I SETELAH TAHUN BARU Minggu, 05 Januari 2025 “TUHAN YANG MEMBEBASKAN UMATNYA”
  • Renungan hari ini: “UNDANGAN YANG PENUH KASIH DARI TUHAN KEPADA UMAT-NYA” (Yesaya 55:6)
  • Renungan hari ini: “JANJI TUHAN YANG PENUH PENGHIBURAN DAN KEKUATAN” (Hagai 2:5)
  • Renungan hari ini: "PENGHARAPAN YANG TEGUH DALAM KASIH ALLAH" (Roma 5:5)
  • KOTBAH TAHUN BARU Rabu, 01 Januari 2025 “MENJADI HAMBA YANG DAPAT DIPERCAYA” (Matius 25:14-30)
  • KOTBAH AKHIR TAHUN Selasa, 31 Desember 2024 “SERAHKANLAH HIDUPMU KEPADA TUHAN” (Mazmur 37:1-11)
  • Renungan hari ini: “PENGHIBURAN YANG MENDALAM BAGI KITA SEMUA” (Yesaya 54:7)
  • KOTBAH MINGGU SETELAH NATAL Minggu, 29 Desember 2024 “MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA ALLAH”
  • Renungan hari ini: “AWAL DARI DOA BAPA KAMI” (Matius 6:9)
  • Renungan hari ini: “PERNYATAAN AGUNG TENTANG SIAPA TUHAN” (Yesaya 44:6)
  • KOTBAH NATAL 2 Selasa, 26 Desember 2024 “TUHAN TELAH MENYATAKAN KESELAMATAN BAGI KITA”
  • KOTBAH NATAL 1 Rabu, 25 Desember 2024 “MENYEMBAH YESUS ANAK ALLAH” (Ibrani 1:5-12)
  • KOTBAH MALAM NATAL Selasa, 24 Desember 2024 “KESUKAAN BESAR UNTUK SELURUH BANGSA” (Lukas 2:8-14)
  • Renungan hari ini: “DUNIA INI TIDAK LUPUT DARI KEGELAPAN” (Yesaya 60:2)
  • KOTBAH MINGGU ADVENT IV Minggu, 22 Desember 2024 “BANGKIT MENJADI TERANG” (Yesaya 60:1-7)
  • Renungan hari ini: “TUHAN BERJANJI AKAN MENGHIDUPKAN KEMBALI BANGSA ISRAEL YANG MATI
  • Renungan hari ini: “MERENUNGKAN DAN MENGHARGAI KASIH ALLAH YANG BEGITU BESAR KEPADA KITA”
  • Renungan hari ini: “TIGA NASIHAT YANG DAPAT MEMPERKUAT IMAN KITA” (Roma 12:12)
  • Renungan hari ini: “TUHAN SELALU MENGAWASI DAN MENDENGARKAN KITA” (Mazmur 34:16)

Kantor Pusat GKPA

Jl. Teuku Umar No. 102.
Padangsidimpuan, 22722
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kp_gkpa@yahoo.com
HP / WA : 0813 9730 3663
Fax : (0634) 22751
Copyright admin@gkpa.or.id - 2016