Menu

  • Home
  • PROPIL
    • Visi Dan Misi
    • Tema dan Subtema
    • Target & Barchat Renstra 2021-2022
    • Pendirian
      • Sejarah GKPA
      • Naskah Panjaeon
      • Tata Gereja dan Tata Laksana
      • Penjelasan Logo
    • Statistik GKPA
    • Mitra GKPA
      • Mitra Dalam Negeri
      • Mitra Luar Negeri
    • Yayasan Dan Lembaga
      • Panti Asuhan Debora Silangge
      • SMK Abdi Masyarakat
      • SMP Aek Bingke
      • BPKM Muara Sipongi
    • Parhobas
      • Parhobas Kantor Pusat
      • Parhobas Na Gok
  • Berita
    • Terbaru
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Haul Na Marboho
    • Ayat Dohot Ende
    • Partangiangan Bona Taon
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • BAHAN PA
    • Bahan PA Sekolah Minggu
    • Bahan PA Remaja
    • Bahan PA Pemuda
    • Bahan PA Perempuan
    • Bahan PA Kaum Bapak
    • Bahan PA Lansia
  • Pimpinan Sinode GKPA
    • Ephorus
    • Sekjend
    • Biro I Umum
    • Biro II Keuangan
    • Biro III PWG
    • Biro IV Usaha Jasa
    • Biro V Hukum
  • Web Mail
  • Log in

KOTBAH MINGGU XVI SETELAH TRINITATIS Minggu, 23 September 2023: “TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN UMATNYA”

KOTBAH MINGGU XVI SETELAH TRINITATIS Minggu, 23 September 2023

 

“TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN UMATNYA”

Kotbah: Kejadian 8:15-22     Bacaan: Filipi 1:21-30

 

Minggu ini kita memasuki Minggu Keenambelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “TUHAN Memulihkan Kehidupan Umat-Nya”. Tema ini peting kita bahas karena menggambarkan upaya pemulihan dan kesetiaan Allah terhadap umat manusia setelah peristiwa penghancuran yang sangat besar dalam peristiwa air bah. 

Jika kita mendalami perikop kotbah Minggu ini, maka kita akan menemukan beberapa poin penting, yakni:

Pertama, penghancuran dan pemulihan. Air bah besar adalah peristiwa penghancuran besar yang diutus oleh Allah untuk membersihkan dunia dari kejahatan dan dosa manusia. Setelah penghancuran itu, pasage ini mencatat bagaimana Allah memberikan kesempatan kedua kepada umat manusia melalui Nuh dan keluarganya untuk memulai kembali kehidupan di bumi yang baru.

Kedua, Janji Allah. Setelah keluar dari bahtera, Nuh mempersembahkan korban bagi Allah, dan Allah memberikan janji-Nya untuk tidak lagi mengutus bencana air bah besar untuk menghancurkan seluruh bumi. Allah berjanji untuk tetap menjaga musim dan siklus alam semesta, sehingga umat manusia dapat terus hidup dan berkembang. 

Ketiga, kebijaksanaan dan Kesetiaan Allah. Bagian ini juga menunjukkan kebijaksanaan dan kesetiaan Allah dalam merencanakan pemulihan kehidupan manusia. Allah tidak hanya memberikan janji-Nya, tetapi juga memberikan petunjuk kepada manusia tentang bagaimana mereka harus mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana.

Keempat, siklus alam semesta. Allah menegaskan bahwa musim dan siklus alam semesta akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Ini menunjukkan bahwa Allah merencanakan pemulihan kehidupan manusia dengan menjaga kelangsungan alam semesta yang berperan penting dalam kehidupan manusia.

Dengan demikian, Kitab Kejadian 8:15-22 membahas tema "TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN UMATNYA" dengan menyoroti pemulihan dan kesetiaan Allah setelah peristiwa penghancuran air bah besar. Ini adalah bagian penting dalam narasi Alkitab yang menunjukkan bagaimana Allah selalu memberikan harapan dan kesempatan kedua kepada umat manusia, serta bagaimana manusia harus hidup dalam ketaatan terhadap-Nya dalam menjalani kehidupan yang baru. 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana cara TUHAN memulihkan kehidupan umat-Nya itu? Dalam perikop Minggu ini kita dapat melihat bagaimana cara "TUHAN memulihkan kehidupan umat-Nya" pasca surutnya air bah, yakni: 

Pertama, Allah memerintah kepada Nuh untuk keluar dari bahtera. Setelah Nuh dan keluarganya keluar dari bahtera, Allah memberikan perintah kepada mereka untuk meninggalkan bahtera dan mendiami bumi yang baru. Ini adalah awal dari pemulihan kehidupan manusia setelah penghancuran air bah. Allah memberikan arahan dan petunjuk kepada Nuh tentang apa yang harus dilakukan setelah mereka keluar dari bahtera. 

Kedua, Allah memverikan janji kepada Nuh. Allah memberikan janji-Nya kepada Nuh dan manusia secara umum bahwa Ia tidak akan lagi mengutus bencana air bah untuk menghancurkan seluruh bumi. Ini adalah janji pemulihan yang penting, karena Allah berjanji untuk menjaga kelangsungan hidup manusia dan alam semesta. Janji ini memberikan harapan kepada manusia bahwa mereka dapat membangun kembali kehidupan mereka di bumi yang baru tanpa takut akan bencana serupa.

Ketiga, Allah menetapkan siklus alam semesta. Allah menegaskan bahwa musim dan siklus alam semesta akan terus berjalan sebagaimana mestinya. Ini adalah tanda pemulihan alam yang berperan penting dalam kelangsungan kehidupan manusia. Dengan demikian, Allah memastikan bahwa sumber daya alam tetap tersedia bagi manusia untuk bertahan hidup dan berkembang.

Keempat, Allah meminta ketaatan Manusia. Nuh dan keluarganya menunjukkan ketaatan terhadap perintah Allah dengan meninggalkan bahtera dan mendiami bumi. Mereka juga mempersembahkan korban kepada Allah, menunjukkan ibadah dan penghormatan mereka terhadap-Nya. Ketaatan ini merupakan langkah penting dalam pemulihan kehidupan manusia karena menunjukkan hubungan yang baik antara manusia dan Allah.

Dengan demikian, pemulihan kehidupan manusia pasca surutnya air bah dalam Kitab Kejadian 8:15-22 terjadi melalui perintah dan janji Allah, tetapnya siklus alam semesta, dan ketaatan manusia terhadap perintah-Nya. Allah memberikan kesempatan kedua kepada manusia untuk memulai kembali kehidupan mereka di bumi yang baru dengan harapan dan keyakinan bahwa Ia akan menjaga mereka dan alam semesta.

RENUNGAN

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu keenambelas setelah Trinitatis ini? Tema "TUHAN memulihkan kehidupan umat-Nya" memberikan sejumlah pelajaran dan refleksi penting bagi orang percaya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu direfleksikan dari tema ini: 

Pertama, Allah tetap setia pada Janji-Nya. Pada saat-saat sulit dan setelah peristiwa penghancuran, Allah tetap setia terhadap janji-Nya. Janji-Nya untuk tidak lagi mengutus bencana air bah adalah bukti kasih sayang dan kesetiaan-Nya terhadap manusia. Hal ini mengajarkan kita bahwa kita dapat mempercayai Allah dalam segala situasi, bahkan dalam saat-saat sulit. 

Kedua, kita memiliki harapan dalam pemulihan. Kisah Nuh mengilustrasikan bahwa setelah kehancuran, ada harapan untuk pemulihan dan perbaikan. Allah memberikan manusia kesempatan kedua untuk membangun kembali kehidupan mereka. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak pernah kehilangan harapan dalam menghadapi kesulitan dan kehancuran dalam hidup.

Ketiga, kita diajar untuk taat dalam ibadah. Nuh dan keluarganya menunjukkan ketaatan kepada Allah dengan patuh mengikuti perintah-Nya. Mereka juga mempersembahkan korban sebagai tanda penghormatan dan ibadah kepada Allah. Ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam ketaatan terhadap Allah dan menjalani kehidupan yang penuh ibadah.

Keempat, kita dituntut berperan dalam pemulihan alam semesta. Allah menekankan pentingnya menjaga dan merawat alam semesta. Ini adalah tanggung jawab manusia untuk memastikan bahwa sumber daya alam yang diberikan oleh Allah dijaga dengan bijaksana. Kita harus bertanggung jawab atas lingkungan kita dan berkontribusi pada pemulihan alam.

Dengan merenungkan tema ini, kita dapat mengambil pelajaran tentang iman, kesetiaan, harapan, tanggung jawab, dan kasih Allah dalam pemulihan kehidupan manusia. Ini juga mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam ketaatan terhadap Allah dan menjalani kehidupan yang bermakna. (rsnh)

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

By : RSNHARAHAP, 2023-09-24

Unit Usaha

    YOUTUBE GKPA

    GKPA - LINKS

    • GKPA MEDAN BARAT
    • GKPA Distrik IV
    • PEKABARAN INJIL GKPA
    • IG SIOBAN BARITA
    • FACEBOOK GKPA
    • TWITTER GKPA
    • YOUTUBE GKPA
    • Donwload Pesan Natal 2021
    • Donwload Ibadah Keluarga 2022

BERITA SEBELUMNYA

  • Renungan hari ini: “ORANG-ORANG YANG BENAR DAN JUJUR AKAN MEMUJI NAMA TUHAN” (Mazmur 140:14)
  • Renungan hari ini: “SIKAP KASIH, KERAMAHAN, DAN PENGAMPUNAN DALAM HUBUNGAN ANTAR SESAMA”
  • Renungan hari ini: “TOLONGLAH AKU, YA TUHAN” (Mazmur 109:26)
  • Renungan hari ini: “SERAHKANLAH SEGALA KEKWATIRANMU KEPADA TUHAN” (1 Petrus 5:7)
  • Renungan hari ini: “TIDAK MELUPAKAN TITAH TUHAN” (Mazmur 119:93)
  • KOTBAH MINGGU XXIV SETELAH TRINITATIS Minggu, 19 Nopember 2023:“JANGAN MELUPAKAN TUHAN”
  • enungan hari ini: “PERBANDINGAN MURID DENGAN DOMBA” (Matius 10:16)
  • Renungan hari ini: “HARAPAN PAULUS UNTUK DAMAI SEJAHTERA BAGI JEMAAT” (2 Tesalonika 3:16)
  • Renungan hari ini: “KASIHI SUNGGUH-SUNGGUH ORANG LAIN” (1 Petrus 4:8)
  • Renungan hari ini: “KEKEKALAN YESUS KRISTUS” (Ibrani 13:8)
  • Renungan hari ini: “DOA ORANG BENAR” (Yakobus 5:16)
  • Renungan hari ini: “BERSUKACITA, BERSATU HATI, HIDUP DALAM DAMAI, DAN MENCARI KESEMPURNAAN DALAM
  • KOTBAH MINGGU XXIII SETELAH TRINITATIS Minggu, 12 Nopember 2023: “SALING MEMBANGUN DALAM MENANTI KED
  • Renungan hari ini: “PRINSIP-PRINSIP MORAL DAN ETIKA” (Amsal 19:22)
  • Renungan hari ini: “PERUBAHAN SPIRITUAL YANG DIALAMI OLEH ORANG PERCAYA” (Roma 6:6_
  • Renungan hari ini: “BERNYANYILAH BAGI TUHAN” (1 Tawarikh 16:23)
  • Renungan hari ini: “YANG MENURUTI FIRMAN TUHAN, TIDAK AKAN MENGALAMI MAUT SAMPAI SELAMA-LAMANYA”
  • Renungan hari ini: “NUBUAT YEHEZKIEL KEPADA UMAT ISRAEL” (Yehezkiel 39:7)
  • Renungan hari ini: “PENGAJARAN TENTANG DOA” (Lukas 11:13)

Kantor Pusat GKPA

Jl. Teuku Umar No. 102.
Padangsidimpuan, 22722
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kp_gkpa@yahoo.com
HP / WA : 0813 9730 3663
Fax : (0634) 22751
Copyright admin@gkpa.or.id - 2016