Menu

  • Home
  • PROPIL
    • Visi Dan Misi
    • Tema dan Subtema
    • Target & Barchat Renstra 2021-2022
    • Pendirian
      • Sejarah GKPA
      • Naskah Panjaeon
      • Tata Gereja dan Tata Laksana
      • Penjelasan Logo
    • Statistik GKPA
    • Mitra GKPA
      • Mitra Dalam Negeri
      • Mitra Luar Negeri
    • Yayasan Dan Lembaga
      • Panti Asuhan Debora Silangge
      • SMK Abdi Masyarakat
      • SMP Aek Bingke
      • BPKM Muara Sipongi
    • Parhobas
      • Parhobas Kantor Pusat
      • Parhobas Na Gok
  • Berita
    • Terbaru
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Haul Na Marboho
    • Ayat Dohot Ende
    • Partangiangan Bona Taon
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • BAHAN PA
    • Bahan PA Sekolah Minggu
    • Bahan PA Remaja
    • Bahan PA Pemuda
    • Bahan PA Perempuan
    • Bahan PA Kaum Bapak
    • Bahan PA Lansia
  • Pimpinan Sinode GKPA
    • Ephorus
    • Sekjend
    • Biro I Umum
    • Biro II Keuangan
    • Biro III PWG
    • Biro IV Usaha Jasa
    • Biro V Hukum
  • Web Mail
  • Log in

Renungan hari ini: “BETAPA LEBAR DAN DALAMNYA KASIH KRISTUS” (Efesus 3:18)

Renungan hari ini: 

“BETAPA LEBAR DAN DALAMNYA KASIH KRISTUS”

 

Efesus 3:18 (TB2) "Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus" 

Ephesians 3:18 (NET) "You may be able to comprehend with all the saints what is the breadth and length and height and depth"

Dalam nas hari ini, Paulus ingin agar jemaat di Efesus menyadari betapa luasnya kasih Kristus, sehingga mereka dapat mengalami dan memahami kebesaran kasih-Nya secara menyeluruh. Dalam ayat sebelumnya, Paulus telah berbicara tentang rencana penyelamatan Allah yang melibatkan semua bangsa dan menyatakan bahwa kasih Kristus melebihi segala pengertian (Ef. 3:17-19). Melalui doa ini, Paulus ingin agar jemaat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kasih Kristus yang tak terbatas. Ia menyebutkan dimensi-dimensi kasih Kristus yang meliputi lebar, panjang, tinggi, dan dalam. Ini bukanlah deskripsi fisik, tetapi gambaran untuk mengekspresikan betapa tak terbatasnya kasih Kristus. 

Lebar, artinya Kasih Kristus tidak memandang batasan etnis, budaya, atau latar belakang sosial. Kasih-Nya meluas untuk semua orang tanpa memandang perbedaan apapun.

Panjang, artinya Kasih Kristus adalah kasih yang abadi dan tidak berkesudahan. Kasih-Nya untuk umat manusia ada sejak awal dan akan terus ada selamanya.

Tinggi, artinya Kasih Kristus mencerminkan keagungan dan kemuliaan-Nya. Ia ingin agar jemaat dapat merasakan kasih-Nya yang tinggi dan mampu mengangkat mereka ke dalam persekutuan dengan-Nya. 

Dalam, artinya Kasih Kristus menghendaki agar umat-Nya memahami dan mengalami kasih-Nya dengan sepenuh hati dan dalam kehidupan sehari-hari. Ia ingin agar jemaat di Efesus dapat merasakan kehadiran-Nya yang mendalam dan memperoleh kedalaman pemahaman akan kasih-Nya.

Dalam doa ini, Paulus berharap bahwa jemaat di Efesus dan semua orang percaya akan merasakan kasih Kristus yang melampaui batasan dan pengertian manusia, sehingga dapat hidup dalam pengalaman yang lebih dalam dan penuh dengan kasih-Nya. 

Pertanyaan kita adalah apakah maksud dan tujuan doa Paulus ini? Ada beberapa maksud dan tujuan Paulus berdoa bagi jemaat di Efesus, yakni: 

Pertama, untuk memperkuat iman dan pengetahuan. Paulus berdoa agar jemaat dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kasih Kristus. Ini termasuk pengetahuan yang lebih dalam tentang identitas, karya, dan karakter Kristus. Melalui pemahaman ini, iman mereka akan diperkuat dan hubungan mereka dengan Kristus akan semakin kuat.

Kedua, untuk mengalami kasih Kristus secara pribadi. Paulus berharap agar jemaat dapat merasakan dengan nyata kasih Kristus yang melampaui batasan manusia. Ia ingin mereka dapat mengalami kehadiran-Nya, mengerti betapa dekat dan pribadi-Nya kasih-Nya terhadap setiap individu. Melalui pengalaman ini, jemaat akan tumbuh dalam hubungan pribadi mereka dengan Kristus.

Ketiga, untuk meningkatkan persatuan dalam tubuh Kristus. Paulus berdoa agar jemaat di Efesus dan semua orang kudus dapat memahami bersama-sama betapa luasnya kasih Kristus. Melalui pemahaman ini, mereka akan mampu memahami dan menghargai persatuan mereka dalam tubuh Kristus. Mereka akan memiliki kesadaran bahwa kasih Kristus menyatukan mereka sebagai satu umat, terlepas dari perbedaan budaya, ras, atau latar belakang. 

Keempat, untuk membawa perubahan dalam hidup. Dalam menyadari kasih Kristus yang tak terbatas, Paulus berharap bahwa jemaat akan tergerak untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kasih tersebut. Mereka akan melayani dan mengasihi sesama dengan cinta Kristus, menjadi saksi hidup bagi kasih dan belas kasihan-Nya di dunia.

Maksud dan tujuan doa Paulus adalah agar pemahaman yang lebih dalam tentang kasih Kristus mempengaruhi hidup jemaat secara menyeluruh, membawa pertumbuhan rohani, persatuan, dan pelayanan kasih dalam tubuh Kristus, serta mengarahkan mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Apa yang perlu kita renungkan dari doa Paulus ini? Setidaknya ada lima hal yang perlu direnungkan, yakni:

Pertama, pentingnya pemahaman yang mendalam tentang kasih Kristus. Paulus berdoa agar jemaat di Efesus dan semua orang percaya memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang kasih Kristus. Ini menunjukkan betapa pentingnya bagi kita sebagai orang percaya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan mendalam tentang kasih Kristus. Pemahaman ini akan mempengaruhi iman, hubungan pribadi dengan Kristus, dan bagaimana kita hidup sebagai pengikut-Nya. 

Kedua, Kasih Kristus yang tak terbatas. Paulus menyebutkan lebar, panjang, tinggi, dan dalamnya kasih Kristus sebagai gambaran tentang tak terbatasnya kasih-Nya. Ini mengajarkan kepada kita bahwa kasih Kristus melampaui batasan manusia dan dapat menjangkau setiap orang dan setiap aspek kehidupan kita. Kasih Kristus mencakup semua orang tanpa memandang latar belakang, keadaan, atau kesalahan kita.

Ketiga, pengalaman kasih Kristus yang pribadi. Doa Paulus menunjukkan keinginan untuk bahwa kita semua mengalami dengan pribadi kasih Kristus. Ini tidak hanya sekedar pengetahuan intelektual, tetapi merasakan dan mengerti betapa dekat dan pribadi-Nya kasih-Nya terhadap kita sebagai individu. Kasih Kristus adalah kasih yang nyata dan mendalam yang ingin kita alami dalam hubungan pribadi kita dengan-Nya.

Keempat, persatuan dalam tubuh Kristus. Paulus berdoa agar jemaat bersama dengan segala orang kudus memahami bersama-sama kasih Kristus. Ini menekankan pentingnya persatuan dalam tubuh Kristus. Kasih Kristus menghapus perbedaan dan menyatukan kita sebagai satu umat, yang memiliki tanggung jawab untuk saling mencintai, mendukung, dan mengasihi sesama. 

Kelima, perubahan dalam hidup. Doa Paulus menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam tentang kasih Kristus harus mempengaruhi hidup kita. Kasih Kristus harus menjadi motivasi dan standar dalam tindakan, sikap, dan pelayanan kita. Dalam pemahaman yang lebih dalam tentang kasih Kristus, kita dipanggil untuk hidup dengan cinta, memberikan kasih, dan menjadi cermin kasih dan belas kasihan-Nya kepada dunia di sekitar kita.

Dalam merenungkan nas ini, kita diingatkan untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang kasih Kristus, mengalami-Nya secara pribadi, bersatu dalam kasih di dalam tubuh Kristus, dan membiarkan kasih Kristus membawa perubahan dalam hidup kita. Karena itu, nas hari ini mengingatkan kita akan pentingnya kasih Kristus sebagai inti iman Kristen dan mengajak kita untuk hidup dengan cinta dan kasih dalam segala aspek kehidupan kita. (rsnh) 

Selamat berkarya untuk TUHAN

By : RSNHARAHAP, 2023-05-24

Unit Usaha

    YOUTUBE GKPA

    GKPA - LINKS

    • GKPA MEDAN BARAT
    • GKPA Distrik IV
    • PEKABARAN INJIL GKPA
    • IG SIOBAN BARITA
    • FACEBOOK GKPA
    • TWITTER GKPA
    • YOUTUBE GKPA
    • Donwload Pesan Natal 2021
    • Donwload Ibadah Keluarga 2022

BERITA SEBELUMNYA

  • Renungan hari ini: “SERAHKANLAH KEKHAWATIRANMU KEPADA TUHAN” (Mazmur 55:23)
  • Renungan hari ini: “MENJAGA KESUCIAN HATI DAN MENGHINDARI GODAAN BERBUAT DOSA” (Matius 18:7)
  • Renungan hari ini: “JANJI PERLIDUNGAN BAGI ORANG YANG TAAT” (Mazmur 91:16)
  • KOTBAH MINGGU XVI SETELAH TRINITATIS Minggu, 23 September 2023: “TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN UMATNYA”
  • Renungan hari ini: “BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN” (1 Tawarikh 16:8)
  • Renungan hari ini: “BERSUKUR KEPADA ALLAH” (Mazmur 75:2)
  • Renungan hari ini: “MEMBERIKAN DORONGAN KEPADA JEMAAT” (1 Tesalonika 1:2)
  • Renungan hari ini: “KUALITAS DAN KARAKTER ORANG BAHAGIA” (Mazmur 112:5)
  • Renungan hari ini: “HARUS LEBIH TAAT KEPADA ALLAH DARI PADA MANUSIA” (Kisah Para Rasul 5:29)
  • Renungan hari ini: “KRISTUS YESUS MENJADI JALAN PENDAMAIAN” (Roma 3:25)
  • KOTBAH MINGGU XV SETELAH TRINITATIS Minggu, 17 September 2023: “JANGAN MENGHAKIMI”
  • Renungan hari ini: “KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN YEREMIA KEPADA ALLAH” (Yeremia 32:17)
  • Renungan hari ini: “PERTOBATAN PAULUS” (Kisah Para Rasul 22:16)
  • Renungan hari ini: “SETIA SAMPAI MATI” (Wahyu 2:10B)
  • Renungan hari ini: “PENTINGNYA BERBICARA DENGAN HATI-HATI” (Amsal 21:23)
  • KOTBAH MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS Minggu, 10 September 2023: “ALLAH BERKENAN KEPADA PERTOBATAN OR
  • Renungan hari ini: “UNDANGAN KEPADA SEMUA YANG LETIH LESU DAN BEBEBAN BERAT” (Matius 11:28)
  • Renungan hari ini: “JANJI ALLAH KEPADA UMAT ISRAEL” (Yehezkiel 36:27)
  • Renungan hari ini: "INILAH ANAK-KU, PILIHAN-KU, DENGARKANLAH DIA" (Lukas 9:35)

Kantor Pusat GKPA

Jl. Teuku Umar No. 102.
Padangsidimpuan, 22722
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kp_gkpa@yahoo.com
HP / WA : 0813 9730 3663
Fax : (0634) 22751
Copyright admin@gkpa.or.id - 2016