Menu

  • Home
  • PROPIL
    • Visi Dan Misi
    • Tema dan Subtema
    • Target & Barchat Renstra 2021-2022
    • Pendirian
      • Sejarah GKPA
      • Naskah Panjaeon
      • Tata Gereja dan Tata Laksana
      • Penjelasan Logo
    • Statistik GKPA
    • Mitra GKPA
      • Mitra Dalam Negeri
      • Mitra Luar Negeri
    • Yayasan Dan Lembaga
      • Panti Asuhan Debora Silangge
      • SMK Abdi Masyarakat
      • SMP Aek Bingke
      • BPKM Muara Sipongi
    • Parhobas
      • Parhobas Kantor Pusat
      • Parhobas Na Gok
  • Berita
    • Terbaru
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Haul Na Marboho
    • Ayat Dohot Ende
    • Partangiangan Bona Taon
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • BAHAN PA
    • Bahan PA Sekolah Minggu
    • Bahan PA Remaja
    • Bahan PA Pemuda
    • Bahan PA Perempuan
    • Bahan PA Kaum Bapak
    • Bahan PA Lansia
  • Pimpinan Sinode GKPA
    • Ephorus
    • Sekjend
    • Biro I Umum
    • Biro II Keuangan
    • Biro III PWG
    • Biro IV Usaha Jasa
    • Biro V Hukum
  • Web Mail
  • Log in

Renungan hari ini: “BUKAN LAGI AKU SENDIRI YANG HIDUP” (Galatia 2:20)

Renungan hari ini: 

“BUKAN LAGI AKU SENDIRI YANG HIDUP”

 

Galatia 2:20 (TB) "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku"

Galatians 2:20 (NET) "I have been crucified with Christ, and it is no longer I who live, but Christ lives in me. So the life I now live in the body, I live because of the faithfulness of the Son of God, who loved me and gave himself for me" 

“Tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup” adalah satu kata dalam teks asli Perjanjian Baru, dan kata tersebutlah yang membentuk ayat ini. Kata ini dikenal oleh para sarjana Yunani sebagai kata sustaurow, dan merupakan kata yang dapat ditemukan sebanyak lima kali dalam Perjanjian Baru. Secara harfiah, kata ini berarti “menyalibkan sendiri dengan”.Untuk lebih memahami kata ini, kita harus memerhatikan tiga bagian tata bahasa yang diilhami. Sustauroo diterjemahkanmenjadi “Aku telah disalibkan” adalah kata kerja yang sempurna, kalimat pasif, dan mood indikatif.

Jadi, jika kita menggunakan semua kebenaran tata bahasa yang disatukan, Paulus berkata, “Apa yang saya katakan adalah fakta, sebenarnya saya telah disalibkan oleh Allah dengan Yesus Kristus. Tuhan menyalibkan saya, dan saya tidak melakukannya sendiri. Iti terjadi dan telah diselesaikan di masa lalu. Sekali dan untuk selamanya, tidak perlu ada pengulangan.” Ketika Paulus berkata Kristus disalibkan, dia berkata bahwa Kristus menyalibkannya juga. Dan jika kamu memahami ajaran persatuan kita dengan Kristus dari Firman Tuhan berarti, setiap kita juga disalibkan pada hari itu Bersama Yesus Kristus. 

Ketika Paulus berkata bahwa hidupku bukan aku lagi tapi Kristus, ia tidak berbicara soal target yang harus dicapai. Paulus tidak sedang berbicara sesuatu yang harus diperjuangkan dalam kehidupan rohani, tetapi Paulus sedang berbicara realita kehidupan Kristen. Paulus sedang berbicara apa adanya orang Kristen itu, yaitu hidupnya bukan dia lagi tapi Kristus. Begitu seseorang percaya Yesus, langsung pada saat itu juga Kristus menjadi hidupnya. Barangsiapa ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. Manusia lama orang itu telah turut disalibkan bersama Kristus. Itu sebabnya Paulus berkata, ‘aku telah disalib bersama Kristus’. Jadi, Kristus adalah hidup kita itu adalah realita, bukan target yang harus dicapai. Manusia lamaku telah disalib itu adalah realita bukan sesuatu yang harus diperjuangkan. Apabila seseorang sungguh-sungguh percaya kepada realita ini, maka ia dibebaskan dari segala usaha diri sendiri yang sia-sia untuk mencapai kedewasaan Kristen. 

Bagaimana seseorang dapat merasakan bahwa Kristus adalah hidupnya dalam pengalaman sehari-hari? Tentu saja dengan cara pengaturan Bapa di sorga dimana orang itu harus menghadapi banyak masalah, tantangan, bahkan penderitaan. Melalui tekanan kehidupan itu, maka kasih, sukacita, damai sejahtera Kristus dapat ditampilkan. Kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri Kristus semakin nyata dalam kehidupan orang itu, bahkan dapat dirasakan oleh orang lain.  

Tetapi sayangnya, banyak kotbah tidak memberitakan realita ini. Pada umumnya, kotbah-kotbah menyatakan kasih dan kebaikan Tuhan sedemikian sehingga pasti menolong kehidupan orang Kristen itu. Bisnisku, keluargaku, pelayananku pasti Tuhan berkati, demikian hasilnya jika seseorang mendengar kotbah-kotbah jenis ini. Kotbah-kotbah seperti ini lebih membangkitkan kesadaran akan si aku dari pada kesadaran bahwa Kristus adalah hidupku. Bahkan kotbah-kotbah sejenis ini akan membuat orang fokus kepada keberhasilan perkara-perkara luaran seperti pelayananku, keluargaku, dan bisnisku. 

Kotbah-kotbah ini juga menyatakan bahwa Tuhan akan menghapus persoalan-persoalan, dan masalah-masalah dalam kehidupan kita. Sementara kita tahu bahwa masalah-masalah itu diperlukan agar Kristus yang di dalam kita itu dapat termanifestasi. Kita harus memberitakan realita, jangan memberitakan sesuatu yang membangkitkan kesadaran si aku dalam diri umat Tuhan. Karena itu, sadarilah bahwa di dalam hidup kita ada Kristus yang mengendalikan seluruh kata, sikap dan tindak kita. (rsnh) 

Selamat berkarya untuk TUHAN

By : RSNHARAHAP, 2023-01-24

Unit Usaha

    YOUTUBE GKPA

    GKPA - LINKS

    • GKPA MEDAN BARAT
    • GKPA Distrik IV
    • PEKABARAN INJIL GKPA
    • IG SIOBAN BARITA
    • FACEBOOK GKPA
    • TWITTER GKPA
    • YOUTUBE GKPA
    • Donwload Pesan Natal 2021
    • Donwload Ibadah Keluarga 2022

BERITA SEBELUMNYA

  • KOTBAH MINGGU LETARE Minggu, 19 Maret 2023: “BERSUKACITA KARENA PERCAYA”
  • Renungan hari ini: “JANGANLAH MENINDAS JANDA DAN ANAK YATIM” (Zakharia 7:10)
  • Renungan hari ini:“BEDA LATIAHAN BADANI DENGAN IBADAH” (1 Timotius 4:8)
  • Renungan hari ini: “DIBERKATILAH ORANG YANG MENGANDALKAN TUHAN” (Yeremia 17:7)
  • Renungan hari ini: “DOA PAULUS” (Filipi 1:9)
  • Renungan hari ini: “JANGAN KAMU SALING MENDUSTAI” (Kolose 3:9)
  • Renungan hari ini: “MENGUASAI DIRI” (1 Korintus 9:25)
  • KOTBAH MINGGU OKULI Minggu, 12 MARET 2023: “MENYEMBAH ALLAH DENGAN SEPENUH HATI”
  • Renungan hari ini: “HATI MENCERMINKAN DIRIKITA” (Amsal 27:19)
  • Renungan hari ini: “MENGENAKAN PERLENGKAPAN SENJATA TERANG” (Roma 13:14)
  • Renungan hari ini: “DIBENARKAN BUKAN KARENA HUKUM TAURAT” (Roma 3:20)
  • Renungan hari ini: “YESUS MAKIN BESAR, TETAPI YOHANES MAKIN KECIL” (Yohanes 3:30)
  • Renungan hari ini: “TUHAN MENGINGAT PERJANJIANNYA” (Yehezkiel 16:60)
  • Renungan hari ini: “ATURAN PERTEMANAN” (Lukas 6:31)
  • KOTBAH MINGGU REMINISCERE Minggu, 05 MARET 2023: “DIBENARKAN KARENA IMAN”
  • Renungan hari ini: “HARI SABAT UNTUK MANUSIA” (Markus 2:27)
  • Renungan hari ini: “ALLAH MEMBERIKAN KEKUATAN DAN KEKAYAAN” (Ulangan 8:18)
  • Renungan hari ini: “BERBAHAGIALAH ORANG YANG DIANIAYA” (Matius 5:10)
  • Kerangka Acuan Bulan Pelayanan Zending dan Tata Ibadah
  • Renungan hari ini: “SERIGALA DAN ANAK DOMBA BERSAMA-SAMA MAKAN RUMPUT” (Yesaya 65:25)

Kantor Pusat GKPA

Jl. Teuku Umar No. 102.
Padangsidimpuan, 22722
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kp_gkpa@yahoo.com
HP / WA : 0813 9730 3663
Fax : (0634) 22751
Copyright admin@gkpa.or.id - 2016