Menu

  • Home
  • PROPIL
    • Visi Dan Misi
    • Tema dan Subtema
    • Target & Barchat Renstra 2021-2022
    • Pendirian
      • Sejarah GKPA
      • Naskah Panjaeon
      • Tata Gereja dan Tata Laksana
      • Penjelasan Logo
    • Statistik GKPA
    • Mitra GKPA
      • Mitra Dalam Negeri
      • Mitra Luar Negeri
    • Yayasan Dan Lembaga
      • Panti Asuhan Debora Silangge
      • SMK Abdi Masyarakat
      • SMP Aek Bingke
      • BPKM Muara Sipongi
    • Parhobas
      • Parhobas Kantor Pusat
      • Parhobas Na Gok
  • Berita
    • Terbaru
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Haul Na Marboho
    • Ayat Dohot Ende
    • Partangiangan Bona Taon
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • BAHAN PA
    • Bahan PA Sekolah Minggu
    • Bahan PA Remaja
    • Bahan PA Pemuda
    • Bahan PA Perempuan
    • Bahan PA Kaum Bapak
    • Bahan PA Lansia
  • Pimpinan Sinode GKPA
    • Ephorus
    • Sekjend
    • Biro I Umum
    • Biro II Keuangan
    • Biro III PWG
    • Biro IV Usaha Jasa
    • Biro V Hukum
  • Web Mail
  • Log in

Renungan hari ini: “MENINDAS ORANG LEMAH, MENGHINA TUHAN” (Amsal 14:31)

Renungan hari ini:

“MENINDAS ORANG LEMAH, MENGHINA TUHAN”

 

Amsal 14:31 (TB) "Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia" 

Proverbs 14:31 (NET) "The one who oppresses the poor insults his Creator, but whoever shows favor to the needy honors him"

Nas hari ini memberikan kita pelajaran bahwa menindas orang lemah sama artinya kita menghina Pencita (baca: TUHAN). Sebab orang lemah itu adalah manusia ciptaan TUHAN yang segambar dengan-Nya. Dari definisi kata orang menindas berasal dari kata “oseq” (עֹ֣שֵֽׁק־) yang arti mendapatkan licik, menipu, gunakan penindasan melakukan kekerasan yang salah. Orang Menindas adalah orang yang dengan mengunakan akal dan atau kekerasan fisik dengan motivasi tidak benar untuk kepentingannya sendiri. Orang menindas hanya dapat dilakukan kepada orang yang lemah yang alami penipuan atau tekanan dan atau menyalahgunakan kepercayaan karena orang mengantungkan harapan atau mempercayakan kepada yang dipercayai. Orang yang membutuhkan orang lain dalam keadaan posisi rendah acapkali menerima tawaran sekalipun hal itu dirasakan tidak adil dan memuaskan.

Sementara orang lemah yang memerlukan bantuan orang orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidup atau menyelesaikan suatu yang yang menjadi masalahnya berharap pertolongan dari orang lain yang dianggap mampu memberikan sesuatu yang dibutuhkan. Penindasan adalah bentuk tindakan dari sebuah kesempatan yang didapat dengan mengabaikan rasa keadilan, kebenaran dan kemanusiaan karena orang miskin sangat membutuhkan dan tergantung kepadanya.

Dalam nas hari ini, sikap menghina dan menindas sesama diulang hingga dua kali (ay. 21, 31). Menunjukkan betapa rawannya umat Tuhan untuk bersikap tidak benar kepada sesama, terutama kepada orang yang lemah atau tidak sempurna secara fisik (difabel). Sikap menghina bisa berarti merendahkan, memandang rendah atau hina, menganggap tidak penting. Sebagaimana dinyatakan oleh Tuhan Yesus, sikap kita terhadap orang-orang seperti mereka memancarkan sikap kita terhadap Tuhan (Mat. 25:40).

Tindakan menghina atau menindas orang lemah adalah penghinaan terhadap Sang Pencipta. Di sekitar kita, tidak sedikit orang hidup dalam kelemahan, miskin secara materi, atau tidak sempurna secara fisik (difabel). Sementara itu, tidak sedikit pula orang yang memperlakukan mereka dengan cara yang tidak patut, merendahkan, bahkan menghina dan menyepelekan. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memancarkan kasih Tuhan dengan mengasihi sesama, khususnya mereka yang lemah? Kiranya kasih-Nya memotivasi kita untuk memperlakukan sesama dengan benar, bukan karena takut hukuman atau denda.

Dimanakah hubungan antara orang yang menindas orang lemah dengan Pencipta? Amsal menjelaskan bahwa yang membuat mereka dapat menindas karena mereka bertemu (Ams. 22:2 - Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN). Tuhan yang mempertemukan mereka. Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Pengusaha dengan karyawan, Raja dengan rakyatnya, Guru dengan murid, Orang tua dengan anak-anaknya. Pencipta mengizinkan dan merancang hal ini terjadi agar pekerjaan Tuhan Sang Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dengan baik dapat berjalan penuh warna kebaikan hadir di bumi. Penulis Amsal menyatakan bahwa orang yang menaruh belas kasihan terhadap orang miskin memuliakan Pencipta-Nya. 

Kata “chanan” (חָנַן) berarti mohon, adil, akan, menemukan, menunjukkan menguntungkan, menjadi kesepakatan, memberi, hibah anggun. Kata berasal dari Sebuah akar kata dasar (bandingkan chanah), benar, membungkuk atau membungkuk dalam kebaikan ke rendah, untuk mendukung, memberikan; causatively memohon - mohon, adil, (akan, mencari, memberitahukan) mendukung (-mampu), menjadi (kesepakatan, memberi, hibah (ramah (-ly), intreat,(akan) belas kasihan, memiliki (memberitahukan) belas kasihan (di, atas), kasihanilah atas, berdoa, membuat permohonan.

Menaruh belas kasihan adalah membungkuk dalam kebaikan ke bawah yakni orang lemah. Menaruh belas kasihan adalah mendukung orang lemah dan miskin dalam kehidupannya dengan memberikan sesuatu yang adil sesuatu apa yang dikerjakan oleh orang lemah dan miskin. 

Menaruh belas kasihan juga mendorong dan mengerakan untuk berdoa karena ada empati dan bukan tak mungkin sampai kepada memberikan hibah.

Penulis Amsal menyatakan ada upah bagi yang menaruh belas kasih. Upahnya seperti yang dicatat Amsal 22:9 "Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin." Tuhan menghendaki kita menaruh belas kasih kepada orang yang lemah karena semuanya untuk kemuliaan Pencipta yang mengatur agar bumi senantiasa penuh dengan kebaikan yang memuliakan nama-Nya Allah Maha Baik dan Pencipta Sempurna. Menaruh belas kasihan adalah tindakan yang menyelamatkan yang memberikan belas kasihnya kepada orang miskin (Ams. 28:27). Karena itu, hindarilah menghina dan menindas orang miskin tetapi berbelas kasihlah menolong mereka sebab TUHAN memberkati orang yang baik hati. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

By : RSNHARAHAP, 2022-09-29

Unit Usaha

    YOUTUBE GKPA

    GKPA - LINKS

    • GKPA MEDAN BARAT
    • GKPA Distrik IV
    • PEKABARAN INJIL GKPA
    • IG SIOBAN BARITA
    • FACEBOOK GKPA
    • TWITTER GKPA
    • YOUTUBE GKPA
    • Donwload Pesan Natal 2021
    • Donwload Ibadah Keluarga 2022

BERITA SEBELUMNYA

  • Renungan hari ini: “SERAHKANLAH KEKHAWATIRANMU KEPADA TUHAN” (Mazmur 55:23)
  • Renungan hari ini: “MENJAGA KESUCIAN HATI DAN MENGHINDARI GODAAN BERBUAT DOSA” (Matius 18:7)
  • Renungan hari ini: “JANJI PERLIDUNGAN BAGI ORANG YANG TAAT” (Mazmur 91:16)
  • KOTBAH MINGGU XVI SETELAH TRINITATIS Minggu, 23 September 2023: “TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN UMATNYA”
  • Renungan hari ini: “BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN” (1 Tawarikh 16:8)
  • Renungan hari ini: “BERSUKUR KEPADA ALLAH” (Mazmur 75:2)
  • Renungan hari ini: “MEMBERIKAN DORONGAN KEPADA JEMAAT” (1 Tesalonika 1:2)
  • Renungan hari ini: “KUALITAS DAN KARAKTER ORANG BAHAGIA” (Mazmur 112:5)
  • Renungan hari ini: “HARUS LEBIH TAAT KEPADA ALLAH DARI PADA MANUSIA” (Kisah Para Rasul 5:29)
  • Renungan hari ini: “KRISTUS YESUS MENJADI JALAN PENDAMAIAN” (Roma 3:25)
  • KOTBAH MINGGU XV SETELAH TRINITATIS Minggu, 17 September 2023: “JANGAN MENGHAKIMI”
  • Renungan hari ini: “KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN YEREMIA KEPADA ALLAH” (Yeremia 32:17)
  • Renungan hari ini: “PERTOBATAN PAULUS” (Kisah Para Rasul 22:16)
  • Renungan hari ini: “SETIA SAMPAI MATI” (Wahyu 2:10B)
  • Renungan hari ini: “PENTINGNYA BERBICARA DENGAN HATI-HATI” (Amsal 21:23)
  • KOTBAH MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS Minggu, 10 September 2023: “ALLAH BERKENAN KEPADA PERTOBATAN OR
  • Renungan hari ini: “UNDANGAN KEPADA SEMUA YANG LETIH LESU DAN BEBEBAN BERAT” (Matius 11:28)
  • Renungan hari ini: “JANJI ALLAH KEPADA UMAT ISRAEL” (Yehezkiel 36:27)
  • Renungan hari ini: "INILAH ANAK-KU, PILIHAN-KU, DENGARKANLAH DIA" (Lukas 9:35)

Kantor Pusat GKPA

Jl. Teuku Umar No. 102.
Padangsidimpuan, 22722
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kp_gkpa@yahoo.com
HP / WA : 0813 9730 3663
Fax : (0634) 22751
Copyright admin@gkpa.or.id - 2016