Menu

  • Home
  • PROPIL
    • Visi Dan Misi
    • Tema dan Subtema
    • Target & Barchat Renstra 2021-2022
    • Pendirian
      • Sejarah GKPA
      • Naskah Panjaeon
      • Tata Gereja dan Tata Laksana
      • Penjelasan Logo
    • Statistik GKPA
    • Mitra GKPA
      • Mitra Dalam Negeri
      • Mitra Luar Negeri
    • Yayasan Dan Lembaga
      • Panti Asuhan Debora Silangge
      • SMK Abdi Masyarakat
      • SMP Aek Bingke
      • BPKM Muara Sipongi
    • Parhobas
      • Parhobas Kantor Pusat
      • Parhobas Na Gok
  • Berita
    • Terbaru
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Bahan PA
      • Bahan PA Sekolah Minggu
      • Bahan PA Remaja
      • Bahan PA Pemuda
      • Bahan PA Perempuan
      • Bahan PA Kaum Bapak
      • Bahan PA Lansia
    • Haul Na Marboho
    • Ayat Dohot Ende
    • Partangiangan Bona Taon
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • BAHAN PA
    • Bahan PA Sekolah Minggu
    • Bahan PA Remaja
    • Bahan PA Pemuda
    • Bahan PA Perempuan
    • Bahan PA Kaum Bapak
    • Bahan PA Lansia
  • Web Mail
  • Log in

Renungan hari ini: ““TUHAN MEMBERIKAN BUMI, MANUSIA DAN HEWAN KEPADA ORANG YANG BENA (Yeremia 27:5)

Renungan hari ini:

“TUHAN MEMBERIKAN BUMI, MANUSIA DAN HEWAN KEPADA ORANG YANG BENAR DIMATANYA”

 

Yeremia 27:5 (TB) "Akulah yang menjadikan bumi, manusia dan hewan yang ada di atas muka bumi dengan kekuatan-Ku yang besar dan dengan lengan-Ku yang terentang, dan Aku memberikannya kepada orang yang benar di mata-Ku"

Jeremiah 27:5 (NET) “I made the earth and the people and animals on it by my mighty power and great strength, and I give it to whomever I see fit"

 

Setelah TUHAN menciptakan bumi, manusia, dan hewan, maka Ia pun memberikan bumi, manusia dan hewan itu kepada orang yang benar di mata-Nya. Hal itu dilakukan TUHAN agar pengelolaan dan penataan bumi, dan kehidupan manusia serta hewan berjalan sesuai dengan kehendak TUHAN, bukan sesuai dengan kehendak manusia yang berkuasa.

Yeremia menegaskan pesan ini dalam rangka melihat adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh para raja dalam menata kelola bumi, manusia dan hewan. Yeremia hendak menyatakan bahwa kekuasaan yang dipercayakan Allah kepada manusia bukanlah kekuasaan mutlak tanpa batas. Manusia diberi kuasa atas ciptaan lainnya bukan dengan penerapan yang suka-suka hati manusia itu sendiri, melainkan dengan konsep Penciptanya. Manusia pelaku pembangunan dunia dengan di-“otak”-i Allah. Seharusnya begitu. Kepintaran manusia harus takluk di bawah kebijaksanaan Allah. Kecapakan manusia harus gentar akan kemahakuasaan Allah. Demikianlah kekuasaan manusia atas ciptaan lainnya berbatas pada ketaatan kepada kehendak ALLAH, yang adalah Pencipta-Nya dan Pencipta segala yang dikuasakan kepadanya. Ketaatan menjadi garis batas tegas bagi kapasitas kekuasaan yang dianugerahkan kepada manusia, dan sekaligus menjadi batas tegas antara kehidupan dan kematian - antara hidup dan mati manusia itu sendiri. Melewati batas tersebut, “Pastilah engkau mati.” 

Ketaatan menempatkan kekuasaan manusia di bawah kekuasaan Allah. Kekuasaan manusia berlaku di bawah kehendak-kehendak Allah sehingga kekuasaan manusia akan menghasilkan kebenaran dalam pandangan Allah. Bukan sebaliknya, yakni kekuasaan manusia menghasilkan dukacita di hati Allah disebabkan karena produk kekuasaan yang dihasilkan bersumber dari kesewenang-wenangan kekuasaan oleh ke-aku-an diri manusia yang tidak taat kepada Allah. Kekuasaan yang benar di mata Allah adalah kekuasaan yang mencerminkan ketaatan kepada Allah. Dan itu hanya mungkin lahir dari orang yang taat.

Dalam nas hari ini ada beberapa hal yang hendak kita pelajari, yakni:

Pertama, TUHAN memberikan bumi, manusia dan hewan hanya kepada orang yang benar di mata-Nya. Artinya, wujud kekuasaan Allah akan terlihat pada orang-orang yang menerapkan kekuasaan berdasarkan ketaatannya kepada Allah. Ia tidak menjadi angkuh atas kekuasaan di tangannya. Dan bahwa sebesar apapun kekuasaan yang ia punya, ia insaf seinsaf-insafnya bahwa ada kekuasaan yang lebih besar dari padanya, yakni kekuasaan Allah, dan bahwa kekuasaan yang ia punya adalah berasal dari pada-Nya. 

Kedua, jika kita melewati batas ketaatan itu berarti kita ingin menjadi seperti Allah. Itulah yang terjadi di taman Eden, ketika manusia tergiur oleh perkataan ular bahwa bila mereka makan buah dari pohon yang dilarang Allah untuk mereka makan, mereka “akan menjadi seperti Allah”. Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat" (Kej. 3:4-5). 

Ketiga, kita harus mengakui, bahwa manusia cenderung tidak menempatkan dirinya sebagai yang juga diciptakan atas ciptaan lainnya. Manusia cenderung tidak menggunakan kekuasaannya untuk menghadirkan kehendak Allah. Sebaliknya, kekuasaan kerap telah membuat manusia ingin “menjadi seperti Allah” dengan mengira bahwa kekuasaannya adalah kekuasaan mutlak atau kekuasaan tak terbatas. Kekuasaan yang tak berbatas pada ketaatan kepada Allah hanya akan melahirkan kekuasaan “menjadi seperti Allah” (Kej. 3:5). Karena itu, berusahalah menjadi orang yang benar di mata TUHAN agar kita diberikan kepercayaan yang besar menata kelola bumi dan segala isinya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

By : , 2022-01-05

Unit Usaha

    YOUTUBE GKPA

    GKPA - LINKS

    • GKPA MEDAN BARAT
    • GKPA Distrik IV
    • PEKABARAN INJIL GKPA
    • IG SIOBAN BARITA
    • FACEBOOK GKPA
    • TWITTER GKPA
    • YOUTUBE GKPA
    • Donwload Pesan Natal 2021
    • Donwload Ibadah Keluarga 2022

BERITA SEBELUMNYA

  • Renungan hari ini: “ALLAH MEMBERKATI HARI KETUJUH” (Kejadian 2:3)
  • Renungan hari ini: “PENGHARAPAN, BERTINDAK DAN KEBERANIAN” (2 Korintus 3:12)
  • Renungan hari ini: “PERNYERTAAN TUHAN” (Yeremia 30:11)
  • Suplemen Buku Ende Angkola - Mandailing
  • Renungan hari ini: “MILIKILAH CARA HIDUP YANG BAIK” (1 Petrus 2:11-12)
  • Penerimaan Honor Supir
  • Renungan hari ini: “PERJANJIAN TUHAN” (Yehezkiel 16:8)
  • Renungan hari ini: “DASAR IMAN KRISTEN” (2 Timotius 2:19)
  • KOTBAH MINGGU KANTATE Minggu, 15 Mei 2022: “BERNYANYI BAGI TUHAN”
  • Renungan hari ini: “MEMBUAT ALLAH BAGI DIRI SENDIRI” (Yeremia 16:20)
  • Renungan hari ini: “TUHAN YESUS MEMERINTAH SEBAGAI RAJA” (Wahyu 11:15)
  • Renungan hari ini: “KASIH SETIA TUHAN TIDAK AKAN BERANJAK” (Yesaya 54:10)
  • Workshop of General Secretary Treasure and Project Officer UEM Asia
  • Renungan hari ini: “DISERAHKAN KEPADA MAUT KARENA YESUS” (2 Korintus 4:11)
  • Silaturahmi Kapolres Padangsidimpuan
  • Renungan hari ini: “PERMOHONAN BERKAT IMAM KEPADA TUHAN” (Bilangan 6:24)
  • Silaturahmi Kapolres Padangsidimpuan
  • Renungan hari ini: “PERLENGKAPAN ROHANI” (Efesus 6:14-15)
  • KOTBAH MINGGU JUBILATE Minggu, 08 Mei 2022: “KUASA TUHAN MEMBANGKITKAN”
  • Renungan hari ini: “NASIHAT YAKUB KEPADA SEISI RUMAHNYA” (Kejadian 35:2)

Kantor Pusat GKPA

Jl. Teuku Umar No. 102.
Padangsidimpuan, 22722
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kp_gkpa@yahoo.com
HP / WA : 0813 9730 3663
Fax : (0634) 22751
Copyright admin@gkpa.or.id - 2016