Menu

  • Home
  • PROPIL
    • Visi Dan Misi
    • Tema dan Subtema
    • Target & Barchat Renstra 2021-2022
    • Pendirian
      • Sejarah GKPA
      • Naskah Panjaeon
      • Tata Gereja dan Tata Laksana
      • Penjelasan Logo
    • Statistik GKPA
    • Mitra GKPA
      • Mitra Dalam Negeri
      • Mitra Luar Negeri
    • Yayasan Dan Lembaga
      • Panti Asuhan Debora Silangge
      • SMK Abdi Masyarakat
      • SMP Aek Bingke
      • BPKM Muara Sipongi
    • Parhobas
      • Parhobas Kantor Pusat
      • Parhobas Na Gok
  • Berita
    • Terbaru
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Haul Na Marboho
    • Ayat Dohot Ende
    • Partangiangan Bona Taon
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • BAHAN PA
    • Bahan PA Sekolah Minggu
    • Bahan PA Remaja
    • Bahan PA Pemuda
    • Bahan PA Perempuan
    • Bahan PA Kaum Bapak
    • Bahan PA Lansia
  • Pimpinan Sinode GKPA
    • Ephorus
    • Sekjend
    • Biro I Umum
    • Biro II Keuangan
    • Biro III PWG
    • Biro IV Usaha Jasa
    • Biro V Hukum
  • Web Mail
  • Log in

KOTBAH MINGGU XIII SETELAH TRINITATIS Minggu, 11 September 2022: “ALLAH MENGHENDAKI PERTOBATAN KITA”

KOTBAH MINGGU XIII SETELAH TRINITATIS Minggu, 11 September 2022

“ALLAH MENGHENDAKI PERTOBATAN KITA”

Kotbah: Matius 18:12-14     Bacaan: Mazmur 51:1-10

 

Minggu ini kita memasuki Minggu Ketigabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah  “ALLAH Menghendaki Pertobatan Kita”. Tuhan begitu mengasihi kita sehingga ketika kita tersesat, Dia akan meninggalkan yang lain untuk mencari kita. Yang tidak sesat tidak perlu perhatian lebih. Yang tersesat yang justru perlu perlakuan khusus dan penjangkauan yang khusus. Tuhan tidak mencari karena prestasi rohani kita. Tuhan tidak mencari karena kita sudah melakukan banyak hal untuk Dia. Cara dunia memberikan penghargaan karena prestasi dan kehebatan, ini semua adalah pengertian yang sangat berbeda dari pengertian pengampunan Tuhan. Tidak satu pun manusia yang diampuni-Nya karena prestasi rohani. Bahkan tidak satu pun yang diampuni-Nya karena potensi yang dimiliki untuk mengembangkan gereja. Tuhan tidak melihat itu. Tuhan hanya melihat salah satu domba yang dikasihi-Nya sedang tersesat. Domba itulah yang dicari dan dibawa-Nya pulang.

Pertanyaan kita sekarang adalah mengapa kita tersesat? Ada beberapa faktor yang membuat kita tersesat, seperti: 

Pertama, karena pekerjaan para gembala palsu. Gembala palsu ini adalah orang-orang upahan yang hanya mau cari keuntungan pribadi. Mereka orang-orang yang sangat jahat, setan yang menyamar menjadi pelayan Kristus. Mereka menyesatkan jemaat Kristus dengan kotbah-kotbah mimpi mereka, dengan kalimat-kalimat janji yang hanya memuaskan hawa nafsu dan keserakahan manusia. Mereka adalah utusan Iblis di dalam gereja Tuhan yang membuat para domba tersesat dan menjauh dari kebenaran Tuhan.

Kedua, karena dia lebih memilih untuk mendengarkan dirinya sendiri dan menolak firman Tuhan. Merasa diri lebih pintar dari Tuhan dan merasa tidak memerlukan Tuhan. Domba Tuhan juga disesatkan karena hawa nafsunya dan keberdosaan yang membelenggu dan memperbudak dia. Yang mana pun penyebab domba-Nya tersesat, Tuhan tetap mencari domba-Nya itu dan memanggil dia pulang.

Ketiga, karena kita menjauhi TUHAN, dan persekutuan dengan umat percaya. Setiap orang yang menjauhi Tuhan, menjauhi persekutuan, menjauhi kebenaran firman, menjauhi kehidupan doa yang intim dengan Tuhan, dia sedang terhilang. Celakalah orang yang terhilang tetapi dia tidak sadar kalau dia sedang terhilang. Diberkatilah orang yang sadar dia sedang hilang, dan kegelisahan hatinya akhirnya membuat dia kembali kepada panggilan Sang Gembala yang sedang mencari dia.

Dalam perikop kotbah Minggu ini kita akan belajar tiga perkara penting mengenai bagaimana Yesus menghendaki pertobatan kita, yakni:


Pertama, Yesus mencari kita yang tersesat (ay. 12). Yesus bukan sekedar Tuhan yang menghukum yang tersesat, Yesus bukan sekedar Tuhan yang menolak orang-orang yang tersesat, tetapi Yesus mencari yang tersesat. Hal ini dapat dilihat dalam Yehezkiel 34:16, “Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.” Tidak ada gembala yang akan membiarkan dombanya tersesat, domba yang hilang itu menyingkapkan karakter pemiliknya yang penuh kasih. Baik domba yang tersesat maupun tidak mendatangkan karakter orang-orang zaman sekarang yang baik dan jahat, akan tetapi di dalam Allah keduanya membutuhkan keselamatan karena di hadapan Allah tidak ada manusia yang baik, dan pada dasarnya sudah mati. 

Kedua,      Yesus bergembira ketika menemukan yang tersesat (ay. 13). Pada ayat yang ke-13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Sukacita itu sama dengan sukkacita pemilik domba yang telah menemukan dombanya kembali (Luk. 15:6) dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

Jadi Yesus bergembira untuk menemukan yang tersesat. Dari hal ini dapat diketahui bahwa sukacita Allah yang paling besar, yaitu ketika seorang bertobat. Sukacita yang paling besar bagi Allah, adalah ketika seorang berdosa tinggalkan dosanya dan kembali ke jalan yang benar. Allah yg bersuka cita melihat kita bertobat.


Ketiga, Yesus tidak menghendaki kita tersesat (ay. 14). Pada ayat yg ke-14 dikatakan Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang. Allah sungguh memberikan anugerah-Nya kepada mereka yang tersesat. Supaya kita tidak sesat, maka Yesus memberi kita Firman-Nya dan Roh Kudus. Itu sebabnya Alkitab berkata,  "Kamu sesat, jika kamu tidak mengerti Kuasa Allah.” Artinya adalah jika kita tidak mau dipimpin oleh Roh Kudus. Karena Alkitab berkata,"Bila kita dipenuhi oleh Roh Kudus, kita akan menerima Kuasa dan menjadi Saksi-Ku. Yesus tidak menghendaki kita tersesat, maka Ia memberi Firman dalam hidup kita, Ia memberi Kuasa Roh Kudus dalam hidup kita. Kalau kita sudah dipenuhi oleh Firman dan kita sudah dipenuhi oleh Kuasa Roh Kudus, tidak ada alasan lagi buat kita supaya kita tersesat sebab Firman tuntun langkah kita, Roh Kudus membimbing jalan kita. Sehingga sesukar apapun jalan kita, kita pasti akan melihat kemenangan.

RENUNGAN 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu ketiga belas setelah Trinitatis ini?

Pertama, segeralah bertobat! Pertobatan adalah perubahan pikiran, perubahan dalam cara berpikir. Kata pertama yang dikotbahkan oleh Yesus adalah “bertobat”. Ini adalah kata kunci di dalam pemberitaan Injil. Markus 1:15, Yesus memulai pelayanannya dengan kata-kata, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat”. Ditegaskan lagi dalam Lukas 5:23, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” Allah memerintahkan kita untuk bertobat karena Ia tidak ingin ada satu pun di antara kita yang binasa. Jika kita tidak bertobat, maka kita akan binasa. Allah sangat bermurah hati dan sangat sabar, Ia memberi kita waktu untuk bertobat karena Ia menghendaki agar setiap manusia mendapat kesempatan untuk bertobat.

Kedua, jadilah Gembala yang baik bukan gembala upahan. Allah tidak sembarangan melantik para pelayan Tuhan. Ada yang benar-benar dilantik dan dekat dengan Allah, namun ada pula yang hanya sekedar menjadi gembala upahan. Menjadi gembala upahan, karena dari mulanya tidak menjalin hubungan baik dengan Allah. Seorang gembala yang baik akan benar-benar meninggalkan 99 ekor dombanya yang tidak tersesat, dan mencari satu saja dombanya yang terhilang. Perhatikan, hanya demi satu dombanya yang terhilang ia siap menempuh berbagai rintangan demi mendapatkan kembali seekor dombanya. Akan tetapi ini bukanlah perbuatan gegabah, ia sudah memastikan keamanan 99 ekor dombanya dan pasti akan pergi untuk menemukan dombanya yang hilang. Ia tidak menunda dengan berbagai alasan untuk mencari yang hilang. Ini adalah sebuah perbuatan dengan sifat segera dilaksanakan. Sungguh ini adalah teladan baik yang diberikan Tuhan Yesus, untuk menggambarkan keberadaan gembala-gembala yang dilantik oleh Tuhan. Baiklah dalam jemaat Tuhan dimunculkan gembala-gembala bagi kawanan domba. Yang tidak menunda untuk mencari yang terhilang, dan tidak melalaikan kawanan. Tetapi yang sungguh menyediakan hati, jiwa dan akal budi untuk dipakai Allah mencari dan menemukan yang terhilang. 

Ketiga, Tuhan tidak mau kehilangan kita. Tuhan sangat sayang kepada kita dan Tuhan gak mau kehilangan kita. Itu adalah bukti juga kalau Tuhan sangat sayang dan peduli sama kita. Tuhan Yesus sangat sayang dan peduli sama kita. Buktinya TUHAN mencari kita domba-Nya yang tersesat. Siapalah kita sehingga Dia mencari kita yang tersesat dan dibawa pulang ke rumah-Nya untuk menikmati segala berkat dan karunia-Nya. Karena itu, Allah menghendaki pertobatan kita dan kembali ke jalan-Nya yang benar agar kita memeroleh keselamatan kekal. (rsnh) 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

By : RSNHARAHAP, 2022-09-11

Unit Usaha

    YOUTUBE GKPA

    GKPA - LINKS

    • GKPA MEDAN BARAT
    • GKPA Distrik IV
    • PEKABARAN INJIL GKPA
    • IG SIOBAN BARITA
    • FACEBOOK GKPA
    • TWITTER GKPA
    • YOUTUBE GKPA
    • Donwload Pesan Natal 2021
    • Donwload Ibadah Keluarga 2022

BERITA SEBELUMNYA

  • Renungan hari ini: “ORANG-ORANG YANG BENAR DAN JUJUR AKAN MEMUJI NAMA TUHAN” (Mazmur 140:14)
  • Renungan hari ini: “SIKAP KASIH, KERAMAHAN, DAN PENGAMPUNAN DALAM HUBUNGAN ANTAR SESAMA”
  • Renungan hari ini: “TOLONGLAH AKU, YA TUHAN” (Mazmur 109:26)
  • Renungan hari ini: “SERAHKANLAH SEGALA KEKWATIRANMU KEPADA TUHAN” (1 Petrus 5:7)
  • Renungan hari ini: “TIDAK MELUPAKAN TITAH TUHAN” (Mazmur 119:93)
  • KOTBAH MINGGU XXIV SETELAH TRINITATIS Minggu, 19 Nopember 2023:“JANGAN MELUPAKAN TUHAN”
  • enungan hari ini: “PERBANDINGAN MURID DENGAN DOMBA” (Matius 10:16)
  • Renungan hari ini: “HARAPAN PAULUS UNTUK DAMAI SEJAHTERA BAGI JEMAAT” (2 Tesalonika 3:16)
  • Renungan hari ini: “KASIHI SUNGGUH-SUNGGUH ORANG LAIN” (1 Petrus 4:8)
  • Renungan hari ini: “KEKEKALAN YESUS KRISTUS” (Ibrani 13:8)
  • Renungan hari ini: “DOA ORANG BENAR” (Yakobus 5:16)
  • Renungan hari ini: “BERSUKACITA, BERSATU HATI, HIDUP DALAM DAMAI, DAN MENCARI KESEMPURNAAN DALAM
  • KOTBAH MINGGU XXIII SETELAH TRINITATIS Minggu, 12 Nopember 2023: “SALING MEMBANGUN DALAM MENANTI KED
  • Renungan hari ini: “PRINSIP-PRINSIP MORAL DAN ETIKA” (Amsal 19:22)
  • Renungan hari ini: “PERUBAHAN SPIRITUAL YANG DIALAMI OLEH ORANG PERCAYA” (Roma 6:6_
  • Renungan hari ini: “BERNYANYILAH BAGI TUHAN” (1 Tawarikh 16:23)
  • Renungan hari ini: “YANG MENURUTI FIRMAN TUHAN, TIDAK AKAN MENGALAMI MAUT SAMPAI SELAMA-LAMANYA”
  • Renungan hari ini: “NUBUAT YEHEZKIEL KEPADA UMAT ISRAEL” (Yehezkiel 39:7)
  • Renungan hari ini: “PENGAJARAN TENTANG DOA” (Lukas 11:13)

Kantor Pusat GKPA

Jl. Teuku Umar No. 102.
Padangsidimpuan, 22722
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kp_gkpa@yahoo.com
HP / WA : 0813 9730 3663
Fax : (0634) 22751
Copyright admin@gkpa.or.id - 2016